Balai Kota Bogor |
Bentuk bangunannya pun bergaya Kolonial Belanda yang telah mengalami renovasi dan penggabungan gaya arsitektur Sunda dan Eropa. Setiap tahunnya gedung yang indah ini mengalami perbaikan namun tidak menghilangkan unsur-unsur alami bentuk maupun arsitektur bangunan. Mungkin juga hanya merenovasi yang sudah mengalami kerusakan. Di sekitar gedung Balaikota juga masih tampak jelas terlihat bangunan-bangunan dengan kekhasan gaya arsitektur pada zaman Kolonial, seperti Istana Bogor dan Hotel Salak.
Luas bangunan gedung Balaikota Bogor sekitar 2.639 m². Sedangkan luas
bangunannya hanya sekitar 9.060 m². Terlihat dari bagian depan, gedung ini
memiliki halaman depan yang sangat luas dengan pintu keluar dan masuk. Gedung
yang dibangun sekitar tahun 1868 ini memiliki ciri khas sejak zaman dulu yaitu
memiliki cat tembok dengan berwarna putih. Untuk mempertahankan arsitektur
alaminya jadi bangunan ini dari tahun ke tahun selalu berwarna putih. Di bagian
gedung terdapat tiang-tiang yang berdiri dengan kokohnya hingga nampak sebagai
suatu bangunan yang indah nan megah. Atap dari gedung ini terlihat rendah juga
tidak tinggi. Pada bagian belakang bangunan terdapat beberapa bangunan baru.
Namun, bangunan-bangunan baru tersebut tidak menempel langsung dengan bangunan
Balaikota Bogor. Sekarang gedung yang beralamat di Jalan Ir. Juanda
No.10, Kecamatan Bogor, ini dimanfaatkan pengguanaannya sebagai Kantor Walikota
Bogor.
Di dalam gedung ini lebih tampak jelas terlihat gaya kolonial zaman dulu.
Banyak kursi dan meja yang terbuat dari bahan dasar kayu. Di langit-langit pun
banyak lampu yang menggantung. Di sekitar dinding bangunan terdapat beberapa
hiasan dinding yang sudah tua usianya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar