Kyuhyun
blog ini berisi tentang cerita saya, tentang hasil dari tugas-tugas juga tentang semua inspirasi yang ada di kepala, hehe. klo ada saran dan kritik boleh kasih tau :)
Minggu, 24 Juni 2012
Sabtu, 11 Februari 2012
Opini pelajar tentang UN
“Percuma diadakan UN kalau
jawabannya diberi tahu guru,” ujar Dewi Yulandari, 17 tahun, siswi SMK Pelita
Ciampea Bogor ketika ditanya mengenai
tanggapannya terhadap pelaksanaan UN. Sikap pesimistis Dewi boleh jadi dialami
banyak pelajar di Indonesia. Setiap tahunnya, UN masih menjadi topik hangat di
kalangan pendidik maupun pengajar di Indonesia. Silang pendapat terus
mengemuka. Apalagi jika muncul pemberitaan sekolah yang seratus persen siswanya
tidak lulus.
Pendapat berbeda dikemukakan
Nurfitriani Dewi, 17 tahun, siswi MA Darul Arqam Garut. “UN itu bagus karena
yang salah bukan UN tapi yang melaksanakan dan mengatur. Karena, fungsinya
sebagai tolok ukur pendidikan di tiap daerah memang beda tapi harus ada ke
dalam menjalankan suatu pendidikan. Agar pemerintah tahu patokan dan evaluasi sebagai
langkah memperbaiki pendidikan.”
Bagi ibu Lusi Dahniar, guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 10 Bogor mengungkapkan dukungannya
terhadap UN. “Menurut ibu, UN itu perlu sebagai standar pendidikan di
Indonesia.” SMA Negeri 10 Bogor sendiri telah menyiapkan program demi
memfasilitasi persiapan para siswa dalma menghadapi UN. “Mulai dari awal tahun
ajaran, siswa kelas 12 sudah diberi jam tambahan untuk mata pelajaran yang
di-UN-kan. Pada semester 2, jam pelajaran nonUN dikurangi dana jam pelajaran
yang di-UN-kan ditambah lagi. Lalu, disediakan try out bekerja sama dengan
dinas pendidikan dan universitas yang mengajak kerja sama.”
Beberapa sekolah memang memilih meberikan
program jam pelajaran tambahan bagi mata pelajaran yang di-UN-kan agar
pembelajaran lebih intensif. Selain SMA Negeri 10 Bogor, SMA Negeri 1 Takalar
di Sulawesi Selatan pun berinisiatif sama. Nur Efinai Paweli, 17 tahun, siswi
SMA Negeri 1 Takalar menambahkan, “Sekolah mendorong para siswa memiliki
kelompok belajar di luar bimbel yang disediakan setiap pulang sekolah.”
Namun, apakah dengan menambah jam
pelajaran cukup membantu mengurangi beban para siswa yang berlomba dengan waktu
untuk mendalami seluruh materi? Katrine Wisnu Christianti, 17 tahun, siswi SMK
Negeri 27 Jakarta menganggap fasilitas bimbel dari pihak sekolah sangat
membantu. Berbeda dengan Khoirunnisa, 17 tahun, Pesantren Pertanian Darul
Fallah Garut. “Bimbel diisi dengan evaluasi kembali materi yang akan di-UN-kan.
Hasilnya kurang maksimal.”
Baik Mochammad Zaky Fakhrul Makarim,
Nurfitriani Dewi dan Khoirunnisa—ketiganya pelajar dari MA Darul Arqam
Garut—setuju bahwa manfaat bimbel bergantung pada keseriusan dan minat belajar
siswa. Hal senada dikemukan Cahaya Norflani dari SMA Negeri 1 Leuwiliang dan
Ismail Akbar dari SMA Negeri 10 Bogor. Dapat disimpulkan, persiapan menjelang
UN ditentukan oleh usaha pelajar itu sendiri. Tanpa kerja keras dan motivasi
kuat serta dukungan dari keluarga maupun pihak sekolah, mereka akan kesulitan
meraih nilai minimum sebagai penentu kelulusan.
Kamis, 09 Februari 2012
Berbagai macam teknik fotografi
1. Depth of field (ruang tajam)
Hal-hal yang mempengaruhi ruang tajam:
-Jarak pemotretan (jauh=luas, dekat=sempit)
-Bukaan diafragma (kecil=luas, besar=sempit)
-Jarak fokus lensa /focal length (tele=sempit, wide=luas, normal=bisa diatur)
Contoh foto dengan teknik depth of field
2. Panning
-Panning adalah salah satu cara untuk memberikan kesan gerak pada foto.
-Ketika melakukan panning, anda harus mengikuti objek selama membidik.
-Hasil foto menjadikan objek menjadi relatif tajam dibandingkan dengan backgroundnya yang hampir sepenuhnya blur.
-Untuk mendapatkan foto panning secara maksimal; dengan speed rendah (8-60), dan pakailah tripod (kaki tiga).
Contoh foto dengan teknik panning
3. Slow & stop action
-Slow action : salah satu teknik fotografi yang bertujuan memperlihatkan/menangkap gerakan objek. Biasanya digunakan kecepatan rendah, antara 1/30 sampai 1 detik
-Stop action : kebalikan dari slow, yaitu teknik fotografi untuk bertujuan membekukan gerak objek. Biasanya digunakan kecepatan tinggi, antara 1/125 sampai 1/4000 atau lebih.
Contoh foto dengan teknik slow action
Data teknis:
-Kamera : Nikon FM10
-Lensa : 35 – 70 mm
-Speed : 8
-Diafragma : 3,5
-ASA : 200
-Lokasi : TBS
Contoh foto dengan teknik slow action
Kamera : Canon 30D, speed : 10, diapragma : 5,6 ASA: 1600
Contoh foto dengan teknik stop action
Data teknis:
-Kamera : Nikon D100 Digital
-Lensa : 28 – 105 mm Nikkor D
-Speed : 125 (with soft box)
-Diafragma : 16
-ASA : 200
4. Zooming
-Zooming adalah teknik foto untuk memberikan kesan gerak dengan mengubah panjang fokus lensa.
-Perubahan panjang fokus hanya dapat dilakukan dengan lensa zoom.
-Untuk mendapatkan kesan gerak, anda harus menggunakan kecepatan rana tidak lebih dari 1/30 detik.
-Untuk mendapatkan foto zooming secara maksimal, pakailah tripod (kaki tiga)
Data teknis:
-Kamera : Nikon D100 Digital
-Lensa : 28 – 80 Nikkor D
-Speed : 5 (with flash)
-Diafragma : 3.5
-ASA : 400
-White balance : flash
Contoh foto dengan teknik zooming
5. Bulb
-Kecepatan rana dapat diatur sesuai dengan waktu yang kita inginkan.
-Teknik ini dilakukan dengan menahan tombol pelepas rana dengan lebih lama.
-Untuk mendapatkan hasil foto bulb secara maksimal, dapat digunakan kabel release dan tripod.
-Misal, kita mempergunakan kecepatan 30 detik sampai habis waktu perekaman cahaya.
Contoh foto dengan teknik bulb
Hal-hal yang mempengaruhi ruang tajam:
-Jarak pemotretan (jauh=luas, dekat=sempit)
-Bukaan diafragma (kecil=luas, besar=sempit)
-Jarak fokus lensa /focal length (tele=sempit, wide=luas, normal=bisa diatur)
Contoh foto dengan teknik depth of field
2. Panning
-Panning adalah salah satu cara untuk memberikan kesan gerak pada foto.
-Ketika melakukan panning, anda harus mengikuti objek selama membidik.
-Hasil foto menjadikan objek menjadi relatif tajam dibandingkan dengan backgroundnya yang hampir sepenuhnya blur.
-Untuk mendapatkan foto panning secara maksimal; dengan speed rendah (8-60), dan pakailah tripod (kaki tiga).
Contoh foto dengan teknik panning
3. Slow & stop action
-Slow action : salah satu teknik fotografi yang bertujuan memperlihatkan/menangkap gerakan objek. Biasanya digunakan kecepatan rendah, antara 1/30 sampai 1 detik
-Stop action : kebalikan dari slow, yaitu teknik fotografi untuk bertujuan membekukan gerak objek. Biasanya digunakan kecepatan tinggi, antara 1/125 sampai 1/4000 atau lebih.
Contoh foto dengan teknik slow action
Data teknis:
-Kamera : Nikon FM10
-Lensa : 35 – 70 mm
-Speed : 8
-Diafragma : 3,5
-ASA : 200
-Lokasi : TBS
Contoh foto dengan teknik slow action
Kamera : Canon 30D, speed : 10, diapragma : 5,6 ASA: 1600
Contoh foto dengan teknik stop action
Data teknis:
-Kamera : Nikon D100 Digital
-Lensa : 28 – 105 mm Nikkor D
-Speed : 125 (with soft box)
-Diafragma : 16
-ASA : 200
4. Zooming
-Zooming adalah teknik foto untuk memberikan kesan gerak dengan mengubah panjang fokus lensa.
-Perubahan panjang fokus hanya dapat dilakukan dengan lensa zoom.
-Untuk mendapatkan kesan gerak, anda harus menggunakan kecepatan rana tidak lebih dari 1/30 detik.
-Untuk mendapatkan foto zooming secara maksimal, pakailah tripod (kaki tiga)
Data teknis:
-Kamera : Nikon D100 Digital
-Lensa : 28 – 80 Nikkor D
-Speed : 5 (with flash)
-Diafragma : 3.5
-ASA : 400
-White balance : flash
Contoh foto dengan teknik zooming
5. Bulb
-Kecepatan rana dapat diatur sesuai dengan waktu yang kita inginkan.
-Teknik ini dilakukan dengan menahan tombol pelepas rana dengan lebih lama.
-Untuk mendapatkan hasil foto bulb secara maksimal, dapat digunakan kabel release dan tripod.
-Misal, kita mempergunakan kecepatan 30 detik sampai habis waktu perekaman cahaya.
Contoh foto dengan teknik bulb
http://hermawayne.blogspot.com/2011/03/berbagai-macam-teknik-fotografi.html
Rabu, 08 Februari 2012
Membangun Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif sangat layak
anda perhitungkan dalam membangun karir anda. Dengan komunikasi yang baik
tentunya akan mendukung segala aktifitas kerja yang kita lakukan. Apalagi bila
pekerjaan kita melibatkan berbagai bentuk presentasi, rapa-rapat,
lobi-lobi, penyuluhan dan lain-lainya. Bidang pekerjaan
komunikasi seperti presenter dan sejenisnya sangat ditentukan oleh bagaimana
cara kita berkomunikasi dalam menyampaikan sesuatu.
Banyak faktor yang dapat membuat apa yang akan
kita sampaikan menjadi lebih berkualitas. Seperti kesiapan mental, penguasaan
bahan, kelengkapan sarana pendukung serta hal-hal lainnya.
Adakalanya anda merasa ‘nervous’ hingga
untuk mengungkapkan sesuatu anda malah kehilangan percaya diri bahkan
pembicaraan jadi berputar-putar.
Nah guna mempersiapkan diri lebih baik, tidak ada
salahnya kita mempelajari tips-tips dasar dibawah ini :
1. Gunakan kalimat seefektif mungkin
Uraikan isi pembicaraan dengan kalimat efektif
dan langsung mengena pada sasaran. Hindari mengungkapkan informasi
detail yang kurang relevan, seperti, “Tadi sebelum menuju tempat ini saya
bertemu family saya di suatu tempat….”. Biasanya lawan bicara anda tidak akan
peduli dengan informasi yang tidak berhubungan dengan topik pembicaraan.
Hindari penggunaan idiom bahasa yang kurang/tidak dimengerti
calon pendengar anda. Dengan kata lain, kenali latar belakang calon pendengar
anda.
2. Jangan mengungkapkan pengulangan
ide/pokok bahasan
Jika anda ingin mengungkapkan ide, entah pada bos
atau dalam suatu rapat, ketahui lebih dulu apakah ide tersebut sudah pernah
diungkapkan oleh yang lain. Jika sudah, lebih baik anda tidak usah
mengungkapkannya. Karena umumnya orang tidak akan tertarik mendengarkan pengulangan
sebuah ide. Dalam presentasi suatu analisa, usahakan tidak terjadi pengulangan
kalimat-kalimat yang merupakan teori ataupun kesimpulan. Aturlah urutan penyampaian agar lebih fokus saat
menyampaikannya.
3. Jangan berbicara terlalu lambat
Tutur kata yang terlalu pelan dan lamban hanya
akan membuat lawan bicara anda bosan dan tidak sabar. Lagipula gaya bicara anda
yang terlalu pelan akan mengesankan anda ragu-ragu dan tidak percaya diri.
Karena itu bicaralah dengan nada yang optimis dan penuh percaya diri.
Namun yang patut kita ingat, bukan berarti anda
harus berbicara secara cepat tanpa ritme. Anda harus pandai menentukan ritme bicara, dimana harus berbicara dan
dimana harus berhenti. Ritme yang tepat dalam berkomunikasi tentunya didapat
setelah anda sering melakukan latihan/pengalaman orasi yang cukup.
4. Hindari gumaman yang terlalu sering
Gumaman yang terlalu sering hanya akan mengganggu
pembicaraan anda. Lagipula lawan bicara anda akan merasa lelah menunggu kapan
pembicaraan anda selesai. Sebisa mungkin minimalkan atau hilangkan gumaman
seperti “ ehmmm…., eeee…., oooo…..”,
dsb. Hal ini juga akan mengurangi respek calon
pendengar anda, karena anda dinilai tidak menguasai materi
pembicaraan.
5. Hindari humor yang tidak perlu
Melontarkan humor memang sah-sah saja untuk
menyegarkan suasana. Namun, anda harus tanggap membaca suasana setelah anda
mengungkapkan humor. Apakah lawan bicara anda benar-benar terpancing tertawa
atau tertawa dengan terpaksa. Atau bahkan menunjukkan wajah yang terganggu
dengan humor anda. Jika lawan bicara anda tidak tertarik dengan humor anda,
teruskan pembiraan kembali. Jangan memaksa lawan bicara untuk mentertawakan
humor anda yang telah gagal.
Dengan mempelajari dan melakukan tips diatas,
anda dapat berkomunikasi secara
lebih efektif sekaligus melatih diri anda menjadi pribadi yang efektif.
Ingat keefektifan diperlukan dalam menyelesaikan setiap pekerjaan.
Sumber:
http://www.dukonbesar.com/2009/08/membangun-komunikasi-efektif.html
Langganan:
Postingan (Atom)